Halaman

Kamis, 31 Maret 2011

Bakti Sosial Rehabilitasi Mangrove

PROPOSAL
BAKTI SOSIAL REHABILITASI MANGROVE
BAGI MAHASISWA DAN MASYARAKAT DUSUN BATUBAO
DESA TESABELA KECAMATAN KUPANG BARAT
KABUPATEN KUPANG




OLEH :
Franchy Ch. Liufeto, S.Pi.,M.Si










DESA TESABELA
KECAMATAN KUPANG BARAT
KABUPATEN KUPANG
DESEMBER, 2010
Judul Kegiatan       :           Bakti Sosial Rehabilitasi Mangrove
Latar Belakang
Dalam dua dekade belakangan ini, telah terjadi degradasi hutan mangrove secara luas dengan tingkat yang sangat memprihatinkan.  Berdasarkan data tahun 1984, Indonesia masih diyakini memiliki kawasan hutan mangrove seluas 4,25 juta ha, kemudian berdasar hasil interpetasi citra landsat (1992) luasnya tersisa 3,812 juta ha (Ditjen INTAG dalam Martodiwirjo, 1994).  Namun berdasar data Ditjen RLPS (1999) kawasan mangrove tersebut hanya tersisa 3,7 juta ha, itupun  sekitar 42,3% nya dalam keadaan rusak parah.  Mangrove non kawasan diperkirakan hanya sekitar 5,5 juta ha dengan 67,3% nya dalam keadaan rusak parah. Bahkan Menteri Kehutanan memperkirakan total kerusakan mangrove sudah mencapai 70%.
TKondisi diatas juga tergambar dari apa yang sesungguhnya terjadi pada hutan mangrove di dusun Batubao, desa Tesabela yang terletak dalam wilayan kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Hasil wawancara dengan Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat Desa Tesabela (Bapak Joel Sulla dan Bapak Benyamin) menunjukkan bahwa areal pinggir pantai yang saat ini dalam keadaan terbuka (tidak memiliki mangrove) pada 10 hingga 15 tahun yang lalu merupakan kawasan hutan mangrove (pendapat ini dapat dibenarkan karena pada kawasan tersebut masih dapat ditemukan jenis mangrove Rhizophora spp). Sejumlah keluhan dari warga desa bahwa aliran air laut yang saat ini terus mendekati kawasan pemukiman warga disadari benar merupakan salah satu akibat yang disebabkan oleh liarnya penebangan hutan mangrove untuk keperluan kayu bakar dan bahan bangunan yang dipraktekkan pada waktu lalu.
Untuk mengantisipasi kondisi diatas, terutama perluasan degradasi hutan mangrove maka upaya penyadaran dan rehabilitasi mangrove di dusun Batubao perlu dilakukan melalui plot percontohan bagi tidak hanya masyarakat desa Tesabela tetapi bagi mahasiswa jurusan Perikanan dan Kelautan untuk mengembalikan fungsi ekologis dan social ekonomi hutan mangrove.
2.      Tujuan dan Sasaran
Tujuan kegiatan ini adalah:
  1. Penyadaran Pentingnya Hutan Mangrove
  2. Penerapan teknik rehabilitasi mangrove dalam skala lapangan
  3. Pengamatan dan pemeliharaan mangrove yang telah ditanam